Siti Amaliah, Wanita Pertama yang Pimpin PPIDK kawasan TIMTENGKA

Irbid-Siti Amaliah terpilih menjadi koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah Dan Afrika (PPIDK TIMTENGKA) pada Sabtu (22/07) akhir Juli lalu. Hal ini menjadi sejarah baru bagi PPIDK kawasan TIMTENGKA. Ini merupakan kali pertama terjadi, dimana seorang wanita terpilih sebagai koordinator di kawasan Timtengka ini.


Siti Amaliah sudah lama berkiprah di kepengurusan PPIDK TIMTENGKA. Ia memulai karier di organisasi tersebut semenjak 2020 lalu, saat itu ia menjabat sebagai staf bagian media. Hal tersebut menjadi batu loncatan untuk mengawali kariernya di PPIDK Timtengka di tahun-tahun berikutnya. Profesionalitas dan sikap disiplin yang ia miliki mengundang banyak apresiasi dari kolega-koleganya, sampai akhirnya pada tahun berikutnya (2021) ia kembali terpilih untuk menduduki jabatan sebagai sekretaris umum. Karier Siti Amaliah menukik tajam saat tahun 2022, dimana ia kembali hadir sebagai Dewan Pengawas (Dewas) perwakilan kawasan Timur Tengah dan Afrika untuk PPI Dunia bersama dua rekan lainnya dari negara di kawasan Timur Tengah.


Siti Amalia terpilih menjadi Koordinator Kawasan setelah PPIDK TIMTENGKA menggelar Simposium yang diselenggarakan di Tunisia bulan lalu. Ia lolos verifikasi dan menjadi calon tunggal untuk mengabdi sebagai koordinator kawasan PPIDK TIMTENGKA masa bakti 2023-2024.


Simposium Kawasan (SK) merupakan acara rutin tahunan yang di selenggarakan oleh PPIDK TIMTENGKA, yang mana didalamnya membahas beberapa hal, antara lain pemilihan koordinator, laporan pertanggung jawaban staf PPIDK masa bakti tahun tesebut, dan pemilihan negara penyelenggara simposium tahun berikutnya.


SK tahun ini menjadi momen yang sangat disorot oleh kalangan pelajar Timur Tengah dan Afrika, keluarnya nama Siti Amaliah terpilih sebagai koordinator PPIDK TIMTENGKA untuk 2023-2024 membuat atmosfer ruang sidang menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sekaligus menjadi pematah stigma negatif di kalangan anggota PPIDK TIMTENGKA tentang kurangnya kecakapan perempuan sebagai pemimpin di dalam organisasi.


Sepak terjang karier Siti Amaliah pada tiga tahun terakhir tidak serta merta memuluskan jalannya dalam meraih kursi koordinator PPIDK TIMTENGKA. Dengan visinya, yaitu “Membentuk karakter pelajar Timur Tengah dan Afrika yang berakal, budi luhur, berdaya, dan kompetetif sebagai negarawan Indonesia generasi baru”, Amaliah yang akrab disapa Lia berusaha meyakinkan forum sidang internal yang dihadiri oleh perwakilan delegasi dari PPI negara kawasan Timur Tengah dan Afrika. Ia juga membawakan misi untuk integrasi dan hilirisasi nilai serta arah organisasi PPIDK TIMTENGKA bagi negara anggot. Ia juga menargetkan PPIDK TIMTENGKA sebagai pusat kajian strategis yang konkrit dan komperehensif. Dibantu dengan rekannya yang menjadi wakil koordinator, Rifaldhoh dari PPMI Mesir, ia berhasil meraih suara mayoritas pada sidang internal.


Dalam wawancaranya, Siti Amaliah menuturkan bahwa ia ingin menjadikan PPIDK TIMTENGKA sebagai organisasi yang kolaboratif dengan pemerintah Indonesia dan Non Govermental Organisation (NGO) yang ada di Indonesia maupun mancanegara. Ia berharap hal ini dapat menunjang kebutuhan akademis dan non akademik mahasiswa PPI negara kawasan Timur Tengah dan Afrika. “Semoga semua dapat bantu menyukseskan kinerja kita bersama, dalam rangka mempersiapkan generasi terbaik Indonesia Emas 2045” ujarnya saat diwawancarai di sela-sela kuliah pada fakultas Syariah, Yarmouk University, Irbid.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *