Menyoal Kepercayaan dan Pengetahuan; Sebuah Paradigma Klasik

Menyoal Kepercayaan dan Pengetahuan; Sebuah Paradigma Klasik

Menurut Wikipedia Indonesia kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar dan nyata. Berbeda dengan pengetahuan yang secara umum didapat dari berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mempelajari tentang sebuah negara, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang adat, cuaca, dan makanan negara tersebut.

Hubungan antara kepercayaan dengan ilmu pengetahuan terjalin dengan sangat erat. Prof Alparslan Acikgenc, seorang intelektual muslim dari Turki menyebutkan di dalam bukunya Islamic Scientific Tradition in History, bahwasanya ilmu pengetahuan tidak bebas nilai. Ilmu pengetahuan mencerminkan cara pandang seseorang tentang dirinya, alam semesta, agama, dan Tuhan. Ketika seseorang mempercayai atau meyakini sesuatu, ia akan mengetahui segala sesuatu tentang hal yang ia yakini. Misalnya orang yang mempercayai matahari sebagai yang maha kuasa, ia akan mengatakan bahwa matahari adalah yang maha kuasa, dan  tentang keyakinan itu sendiri bisa jadi benar, bisa jadi salah, sesuai pengetahuan dan keyakinan orang tersebut.

Akan tetapi ada beberapa golongan yang berbeda pandangan tentang ilmu pengetahuan dan kepercayaan. Orang-orang yang cenderung tidak mengakui entitas-entitas non-material, misal.. Mereka yang memiliki keyakinan ‘melihat maka percaya’ mengartikan bahwa hubungan antara percaya itu sendiri dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang saling berkaitan. Oleh karenanya, wajar jika di awal telah disebutkan bahwa golongan material tidak mempercayai adanya roh halus, hal-hal ghaib atau takhayul, karena memang perlu adanya bukti dan sesuatu yang masuk akal bagi mereka.

Berbeda dengan agama Islam yang mengamini dan mengimani bahwa proses mengetahui, bisa berbarengan dengan kepercayaan atau keimanan. Ketika kita mengimani atau meyakini sesuatu, kita akan mengetahui. Tapi pada porsinya, perkataan itu benar, karena dalam Islam sendiri memang ada anjuran untuk “mengetahui” atau “mempelajari” seperti dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat 19 yang artinya, “Maka ketahui lah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah..”

Dalam hal ini Islam memiliki tiga tingkatan tentang kaitan kepercayaan dan ilmu pengetahuan. Tingkatan pertama, tingkatan paling rendah yaitu,Ilmu al-Yaqin adalah yakin setelah menyelidikinya berdasarkan ilmu, contoh keyakinan orang Amerika yang masuk Islam setelah membuktikan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan. Tingkatan kedua, yaitu Ain al-Yaqin, yang merupakan kemantapan hati setelah melihat kebenarannya melalui mukjizat atau karamah. Misalnya ketika Bani Israil percaya tentang adanya Tuhan setelah melihat mukjizat nabi Musa. Tingkatan ketiga, tingkatan yang paling tinggi yaitu, Haqq al-Yaqin adalah yakin yang sebenar-benarnya meskipun belum dibuktikan dengan ilmu dan belum melihat kebenarannya, seperti yakinnya para sahabat nabi kepada nabi Muhamad SAW. pada peristiwa Isra’ mi’raj meskipun tidak masuk akal (berdasarkan ilmu) dan tidak seorang sahabat pun melihat kejadian itu, namun mereka tetap meyakini peristiwa itu.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya kepercayaan dan pengetahuan adalah dua hal yang saling berkelit-kelindan. Porsinya harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu tanpa harus berat sebelah. Umat muslim, bahkan seluruh umat manusia tidak bisa sepenuhnya mengedepankan akal tanpa berilmu, begitu pula sebaliknya.

Kajian ini dilaksanakan oleh PUSKAJI PPIDK pada tanggal 15 Januari 2021 bersama narasumber Bpk. Muhammad Fadhila Azka, S.Th.I., M.Ag. yang merupakan Dosen Sekolah Pemikiran Islam dan Bpk. Muhammad Makmun Rasyid yang merupakan Co-Founder CICSR.

Penulis: Aisyah Irsyad (Mahasiswi S1 Universitas al-Qasimia, Emirat)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *