SURAT PERNYATAAN SIKAP

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DUNIA (PPI DUNIA)

KAWASAN TIMUR TENGAH DAN AFRIKA

TENTANG KONFLIK YANG TERJADI DI PALESTINA

Nomor: 002/SPn/KOOR/PPI-TTA/V/2021

Distrik Sheikh Jarrah merupakan salah satu wilayah yang dihuni oleh masyarakat sipil Palestina sejak tahun 1956. Sebanyak 28 keluarga Palestina harus diungsikan ke wilayah ini setelah mereka kehilangan tempat tinggal mereka dalam peristiwa al-Nakba (Bencana) tahun 1948. Sejak bulan Mei, wilayah ini kembali memanas dengan adanya putusan pengadilan Israel yang memaksa total 13 keluarga dengan jumlah 58 orang untuk pergi meninggalkan perumahan mereka.

Pengusiran paksa ini bukanlah sesuatu yang baru di wilayah ini, pada tahun 2008, keluarga Hanoun dan Ghawi diusir secara paksa dari wilayah ini, begitu juga pada tahun 2017, keluarga Shamasneh harus meninggalkan rumah yang telah ditempati selama bertahun lamanya secara paksa. Bahkan, pada tahun 2002, pengusiran serupa dilakukan pada 43 orang, dan properti milik mereka pun diambil secara paksa oleh penjajah Israel. Sejak tahun 1970, usaha untuk mengambil paksa tanah ini sudah dilakukan dan hingga sekarang usaha itu masih ada dan mengancam keluarga-keluarga yang tinggal di wilayah tersebut selama bergenerasi sejak tahun 1956.

Pengusiran paksa ini kemudian memicu munculnya protes yang dilakukan oleh masyarakat setempat pada malam hari selama beberapa hari. Sayangnya, protes ini kemudian di respon dengan kekerasan oleh pasukan keamanan Zionis Israel, mulai dari pasukan berkuda yang diturunkan untuk membubarkan masyarakat, hingga siraman air bertekanan tinggi yang mengandung semacam bahan kimia yang menghasilkan bau tidak sedap diluncurkan untuk memadamkan protes dari masyarakat. Tercatat sebanyak 20 orang ditangkap, dan terdapat banyak masyarakat yang luka-luka akibat hal tersebut.

Selain itu, serangan selama tiga hari berturut-turut pada kompleks masjid Al-Aqsa yang menghasilkan ratusan korban luka-luka oleh polisi Zionis Israel merupakan sebuah tindakan yang memprovokasi dunia Internasional, khususnya dunia Islam. Masjid Al-Aqsa adalah masjid suci ketiga umat Islam, dan mencederai kehormatannya berarti mencederai kehormatan umat islam di seluruh dunia. Lebih jauh, Jalur Gaza yang selama beberapa dekade terakhir harus hidup di bawah blokade dan kezaliman tentara penjajah juga harus

menyaksikan banyak korban berjatuhan sebagai bagian dari eskalasi konflik yang terjadi.

PPIDK TIMTENGKA sebagai organisasi kemahasiswaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan serta sebagai representasi mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika dengan ini menyatakan:

  • Mengecam kezaliman Zionis Israel yang melakukan pengusiran paksa pada 13 keluarga dari masyarakat sipil Palestina di wilayah Sheikh Jarrah.
  • Mengecam keras kekerasan yang dilakukan oleh Zionis Israel di wilayah kompleks Masjid Al-Aqsa dan menyebabkan banyak korban luka-luka dari masyarakat sipil Palestina.
  • Mengecam kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Zionis Israel di Jalur Gaza.
  • Mendukung langkah pemerintah Indonesia yang melakukan kecaman terhadap aksi Zionis Israel di wilayah Sheikh Jarrah dan wilayah Masjid Al-Aqsa.
  • Menyeru kepada seluruh PPI Negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika untuk menyatakan dukungan dan turut serta dalam mengajak dan menyadarkan masyarakat Indonesia di negaranya masing-masing terkait apa yang terjadi di Palestina.
  • Menyeru kepada seluruh Mahasiswa Indonesia pada umumnya, khususnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika untuk membuka mata dan ikut menyuarakan dukungan terhadap masyarakat Palestina dengan platform social media masing-masing.a

Demikian pernyataan ini disampaikan, agar kemudian menjadi perhatian dan dapat menjadi acuan bagi pihak-pihak terkait.

Beirut, 14 Mei 2021

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *