MENUJU TIMUR TENGAH 2021,  STUDI POLITIK KEMANUSIAAN DAN PERAN BANGSA INDONESIA

<strong>MENUJU TIMUR TENGAH 2021, </strong><strong> STUDI POLITIK KEMANUSIAAN DAN PERAN BANGSA INDONESIA</strong>

Hingga hari ini, Timur tengah (timteng) masih menjadi episentrum konflik dunia. Ratusan bahkan ribuan nyawa hilang akibat konflik berkepanjangan dan belum menemui titik terangnya. Isu Palestina-Israel, Arab Saudi-Yaman, Suriah , hingga normalisasi dengan Israel senantiasa memenuhi rubrik internasional selama beberapa dekade terakhir.

Andy Rachmianto mengatakan setidaknya ada 3 peristiwa penting yang terjadi di Timur Tengah pada tahun 2020 kemarin. Pertama, pandemi Covid 19 yang mengganggu fasilitas kesehatan khususnya negara yang masih terjadi konflik dan krisis terutama Palestina, Suriah, Irak, Yaman, dan Lebanon. Kedua, pergeseran kebijakan LN Amerika di masa Presiden Donald Trump, di mana perubahan kebijakan dari Amerika terhadap timteng telah memberikan dampak yang signifikan khususnya bagi Palestina. Yaitu ketika Donald Trump menawarkan deal of the century yang menyebabkan nasib Palestina makin tak menentu. Ketiga, kebijakan Amerika di bawah Trump telah mendukung normalisasi hubungan diplomatik beberapa negara arab dengan Israel, seperti UAE, Bahrain, Maroko, dan Sudan. Fenomena normalisasi ini menciptakan perpecahan di liga arab dan menambah kompleksitas proses perdamaian di Palestina.

Dalam hal ini, Indonesia menolak ajakan Amerika untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, Indonesia akan tetap mendukung two-state solution untuk perdamaian Palestina. Pada dasarnya, two-state solution berarti Israel dan Palestina bisa berdiri sebagai negara berdaulat dan saling berdampingan. Awalnya solusi ini memperoleh banyak dukungan termasuk Amerika dan PBB. Akan tetapi keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel mengakhiri harapan diadopsinya two-state solution. Kita berharap Amerika kembali mendukung two-state solution. Ini dikarenakan proses perdamaian yang diluncurkan AS kembali mengambil peran sebagai kunci mediator bersama aktor kunci lainnya yaitu PBB, Uni Eropa atau negara kuartet seperti Rusia, serta negara kunci seperti Mesir , Yordan, Saudi, dan Turki.

Adapun kondisi negara timteng lainnya di tahun 2021 ini berbeda-beda. Beberapa negara dengan keadaan politik stabil seperti Turki, Irak, Suriah, Lebanon, dan Saudi, dan beberapa negara dengan kondisi politik tinggi seperti Libya, Sudan, dan Mesir. Adapun Iran diperkirakan kondisi politik dalam keadaan dinamis, perseteruannya dengan AS akan terus berlanjut, khususnya terkait senjata nuklir. Namun sejalan dengan itu semua, muncul kekuatan baru timteng seperti Iran yaitu, nuklir, dan aliansi strategis, lalu Turki yang akan menjadi kekuatan militer No. 8 di dunia, juga negara Israel, Mesir, dan Saudi.

Indonesia memiliki banyak peran untuk negara-negara timteng diantaranya, mengirim tentara perdamaian ke Sinai, Irak, dan Lebanon Selatan. Memberi bantuan ke Palestina dan Suriah. Adapun bantuan lainnya seperti pada tahun 2010, Indonesia telah berhasil melaksanakan 30 program pelatihan bagi 126 warga palestina. Pada tahun 2010 , sejumlah program  pembangunan kapasitas bagi Palestina telah dilaksanakan oleh Indonesia, antara lain : training course on fire rescue, training on project cycle, training course on gender mainstreaming for officers of the ministry of women’s affairs, dan training course on coal and mineral resources management. Hingga Maret 2017 , Indonesia telah menyelenggarakan 154 program peningkatan kapasitas untuk 1.774 warga Palestina.

Tidak hanya Indonesia untuk Timur Tengah, tapi negara-negara timteng juga telah banyak menyalurkan bantuan kemanusiaan dan dana untuk Indonesia seperti Saudi, dari tahun 2015 sampai Maret 2019, pemerintah Arab Saudi telah menyampaikan bantuan kemanusiaan untuk Indonesia Rp 1,2 triliun. Selain bantuan dari Saudi juga terdapat beberapa negara yang telah menginvestasi dana ke Indonesia seperti UEA, Yaman, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Dalam rangkaian di atas, dapat kita ketahui bahwa di samping berbagai konflik dan kritis yang terjadi di negara-negara timteng, negara kita Indonesia harus tetap mendukung dan menyalurkan tangan ketika mereka mendapati kesulitan, selain karena Islam mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong sesama manusia, negara-negara timteng juga memiliki peran penting bagi Indonesia diantaranya, pusat ibadah umat Islam dunia/Indonesia, tempat mahasiswa Indonesia belajar agama, sumber impor minyak dan gas/800 barel per hari, negara tujuan ekspor Indonesia 5% dari keseluruhan ekspor Indonesia, 23 miliar USD, kerjasama politik, militer, agama dan sosial, sumber investasi , meskipun kecil, potensi masih terbuka, dan sumber wisatawan, meskipun kecil berpotensi untuk di kembangkan.

Kajian ini dilaksanakan oleh PUSKAJI PPIDK pada tanggal 20 Januari 2021 bersama narasumber H.E Drs. Andy Rachmianto, M.Phill yang merupakan Dubes RI untuk Yordania & Palestina (2017-2020) dan   Dr. Muhammad Lutfi Zuhdi, M.A yang merupakan Staf Khusus Rektor UI Bidang Kerjasama Pendidikan dan Industri Kaprodi Timur Tengah. Penulis : Aisyah Irsyad (Mahasiswi S1 Universitas al-Qasimia, Emirat)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *